Faith - Hope - Love

31 March 2010

Paskah: Perayaan Iman dan Sukacita

A. Kubur Kosong
Kubur kosong adalah salah satu tanda bahwa Yesus telah bangkit. Memang hanya kubur kosong yang ditemukan para wanita dan murid-murid Yesus yang datang ke kubur saat kebangkitan-Nya. Namun kubur kosong bukanlah bukti bahwa Yesus bangkit, sebab orang-orang Yahudi mengatakan bahwa kubur kosong terjadi karena murid-murid Yesus dating malam-malam dan mencuri mayat-Nya sewaktu para penjaga sedang tidur (Mat 28:13,15). Maria Magdalena pun ketika melihat kubur terbuka mengatakan bahwa Tuhan telah diambil orang dari kuburNya dan tidak dikatakan kalau ia percaya Yesus telah bangkit (Yoh 20:1-2). Simon Petrus juga dating ke kubur Yesus, masuk di dalamnya, melihat kain kafan dan kain peluh, tetapi tidak ia katakana bahwa ia percaya bahwa Yesus telah bangkit, bahkan ia pulang dengan penuh tanda tanya (Yoh 20:3-7).
Kubur kosong bukan bukti bahwa Yesus telah bangkit. Penampakan dan pertemuan pribadi dengan Yesus yang bangkit adalah bukti otentik dan jaminan tak tersangkal. Pengalaman bertemu dengan Yesus yang bangkit itulah yang mendatangkan suka cita para murid dan meyakinkan mereka bahwa Yeus itu Tuhan. Dengan kata lain bertemu dengan Yesus yang bangkit mendatangkan keyakinan dan sukacita.

B. Sumber Sukacita
Pertemuan dengan Yesus yang bangkit melenyapkan ketakutan dan member sukacita. Para murid yang berkumpul di ruangan terkunci karena takut akan orang-orang Yahudi mengalami sukacita karena Yesus hadir di tengah-tengah mereka (Yoh 20:19-20). Secara implicit perubahan serupa juga dialami Maria Magdalena yang menangis karena mayat Tuhannya diambil orang (Yoh 20:13), tetapi pewahyuan Yesus yang bangkit telah memberinya sukacita, seperti yang terungkap dalam reaksinya mau memegang kaki Yesus (Yoh 20:17)

Pertemuan dengan Yesus yang bangkit member damai sejahtera. Damai sejahtera itu tidak seperti yang diberikan dunia, tetapi damai sejahtera yang melenyapkan kegelisahan dan kegetaran hati (Yoh 14:20). Yesus yang bangkit menghembusi para murid Roh Kudus yang member kehidupan baru, sebagaimana Allah menghembuskan nafas hidup kepada manusia ciptaanNya. Hal itu dikatakan Yesus sendiri sewaktu masih berada dihadapan publik “barangsiapa percaya kepadaKu, seperti yang dikatakan Kitab Suci. Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup. Yang dimaksudkanNya ialah Roh yang akan diterima mereka yang percaya kepadaNya….” (Yoh 7:38-39). Pada waktu kematianNya Yesus menyerahkan nyawaNya dan air dan darahNya keluar dari lambungNya (Yoh 19:34), tetapi pada waktu kebangkitanNya Yesus memberikan Roh Kudus kepada para muridNya (Yoh 20:22). Hal ini berarti ada kaitannya antara Yesus tersalib dengan Yesus yang bangkit. Berkat penghembusan Roh itu damai sejahtera dan sukacita tetap tinggal bersama para murid.

Pertemuan dengan Yesus yang bangkit mendatangkan tugas perutusan. Maria Magdalena setelah mengenal dan mengakui Yesus sebagai Guru dan Tuhan (Yoh 20:16,18) mendapat tugas untuk menyampaikan berita kepada para murid. “Pergilah kepada saudara-saudaraKu dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada BapaKu dan Bapamu, kepada Allahku dan Allahmu” (Yoh 20:17). Pada waktu penampakan di ruang perjamuan terakhir pun Yesus mengutus para murid: “sama seperti Bapa mengutus AKu, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu”. (Yoh 20:21). Perubahan dari rasa takut menjadi damai sejahtera dan sukacita karena pertemuan dengan Yesus yang bangkit itulah harus diberitakan orang pada lain. Dengan demikian kebangkitan Yesus bagi semua orang sebagai sumber damai sejahtera dan sukacita.

Sumber: Surib Stanislius, OFMCap

Comments :

0 komentar to “Paskah: Perayaan Iman dan Sukacita”

Post a Comment

Copyright © 2009 by Widi Agung "Tekek" Nugroho

Template by Blog Templste 4 U | Edited By Free Download